"Medusa's tatapan" adalah ekspresi kiasan yang digunakan untuk merujuk pada jenis ekspresi wajah tertentu. Namun, ia tidak ada kaitan dengan makhluk lut yang hidup di laut dan lautan yang hangat.
Ungkapan "Pandangan Medusa" didasarkan pada legenda Yunani kuno dari saudara perempuan Gorgon.
Medusa Gorgon
Menurut legenda, seorang gorgon bernama Medusa adalah salah satu dari tiga saudara perempuan, seorang wanita yang mempunyai bola ular yang bergoyang dan bukannya rambut. Diyakini bahawa itu adalah persamaan yang nyata antara kepala ubur-ubur dengan rambut ular yang bergoyang dan tentakel dari ubur-ubur laut atau lautan, yang juga selalu menggeliat, yang memunculkan nama kehidupan laut ini.
Namun, bahayanya bagi pelancong yang muncul di dekat habitatnya tidak begitu dalam penampilannya yang mengerikan, yang menakutkan mereka, tetapi dalam tindakan tatapannya. Menurut legenda, yang melihat mata gorgon Medusa berubah menjadi patung batu. Kemampuannya ini membolehkannya memperoleh banyak kemenangan atas lawannya, menjadikannya batu. Satu-satunya yang dapat mengalahkannya adalah pahlawan mitos Yunani kuno bernama Perseus, yang diperingatkan terlebih dahulu mengenai kemampuannya. Oleh kerana itu, untuk bertempur dengan gorgon Medusa, dia mempersenjatai dirinya dengan perisai, yang diberikan kepadanya oleh dewi Athena.
Perisai ini mempunyai permukaan digilap yang sangat halus, di mana Perseus melihat semua objek yang dipantulkan sejelas dengan mata sendiri. Ini juga berlaku pada gambar gorgon Medusa, tetapi bayangannya tidak lagi memiliki kekuatan ajaib yang dimiliki oleh pandangannya, sehingga Perseus dapat menghindari nasib berubah menjadi batu dan memotong kepala Medusa.
Pada masa yang sama, kepala gorgon yang terputus mempertahankan kemampuan magisnya, yang kemudian dapat digunakan oleh Perseus sendiri, dengan melakukan senjatanya. Oleh itu, dengan menggunakan kepala Medusa, dia mengubah Naga laut Keto, raja Polydect dan lawan-lawannya yang lain menjadi batu.
Pandangan Medusa
Hari ini, ungkapan "Pandangan Medusa" digunakan dalam konteks legenda ini, merujuk pada peristiwa yang terjadi semasa pertempuran antara dia dan Perseus. Sudah tentu, ia tidak boleh diambil secara harfiah, kerana tidak ada orang yang memiliki kemampuan untuk mengubah orang lain menjadi batu dengan sekejap: ia digunakan terutamanya dalam pengertian kiasan. Oleh itu, penggunaan ungkapan ini dalam hubungannya dengan seseorang bermaksud bahawa pandangannya kelihatan pada orang di sekitarnya berat, tidak setuju atau bahkan membenci.
Biasanya, ungkapan seperti itu jarang digunakan dalam komunikasi dengan orang itu sendiri, tetapi ia dapat digunakan oleh orang lain untuk menggambarkannya kepada orang lain.